Suzuki menyebutkan dengan cara resmi seperti diberitakan Automotive News, Rabu (18/5/2016), sudah mengunakan metode tes efisiensi & emisi kepada 16 model domestik yg tak pas peraturan Jepang.
Ketidaksesuaian itu telah terjadi sejak 2010 & melibatkan 2,1 juta kendaraan, setidaknya tetap lebih baik daripada Mitsubishi yg mengungkap telah melakukannya sejak 1991.
“Perusahaan meminta maaf atas kenyataan bahwa kami tak mengikuti peraturan yg ditetapkan negeri,” kata CEO Suzuki, Osamu Suzuki, terhadap jurnalis.
Osamu mengemukakan Suzuki tak sengaja memanfaatkan data yg salah. Dijelaskan, pengukuran data terkait bermacam macam komponen seperti ban, rem, transmisi, & kombinasi seluruhnya itu bersama pengujian di terowongan angin.
Efek kejadian ini dikatakan tak memengaruhi kendaraan yg dipasarkan di luar Jepang.
Sejak kasus Mitsubishi yg dimulai dari laporan Nissan terhadap April dulu, kementerian transportasi Jepang memerintahkan pembuat kendaraan di Jepang utk mengalkulasi ulang hasil tes bahan bakar. Sampai kini, Toyota, Nissan, Honda, Mazda, Daihatsu, & Subaru, tetap aman.
EmoticonEmoticon