Berdasarkan hasil sementara, Indonesia memperoleh 18 emas, delapan perak, empat perunggu. Menang telak atas Amerika Serikat, Prancis & tuan hunian Australia yg sampai saat ini belum memperoleh medali.
Sedangkan, negeri tetangga Malaysia cuma meraih satu perak & dua perunggu. "Prajurit bersama senjata mesti dibiasakan maka mampu menjiwai. Mereka yg berbakat dilatih tetap maka lebih terasah," ungkap Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Heru Dwi Wahana, Rabu (18/5/2016).
Lomba tembak AASAM digelar dari 3 Mei sampai 30 Mei 2016 akan datang di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.
TNI AD menurunkan 19 orang penembak dgn Komandan Kontingen Mayor Inf Safrudin yg sehari-hari menjabat Kepala Seksi Operasi Staf Operasi Divisi Infanteri 1 Kostrad.
Letda Inf Poltak Siahaan, Prajurit Divisi Infanteri 1 Kostrad salah satu orang prajurit yg mencatatkan namanya yang merupakan jagoan lomba tembak perorangan di arena AASAM 2016.
Ini adalah kemenangan berturut-turut sejak 2008. “Saya amat gemar sanggup menjuarai kejuaraan AASAM thn 2016 ini,” ujarnya selepas ditandu juga sebagai salah satu sektor dari etika kemenangan di AASAM, Rabu (18/5/2016).
Tak cuma membuktikan kehebatan prajurit Indonesia, AASAM pula jadi pembuktian mutu senjata buatan Indonesia. Pasalnya, Letda Inf Poltak Siahaan menyabet kemenangan dgn memakai senapan SS-2 V2 buatan PT Pindad.
Seperti didapati, senapan serbu buatan PT Pindad ini pernah diragukan kualitasnya ketika Indonesia menjuarai kontes yg sama 2015 dulu. TNI sukses mendapatkan 30 medali emas,16 perak & 10 perunggu.
Tim panitia AASAM meminta supaya senjata yg dipakai dibongkar lantaran diduga tim TNI ganti daleman SS-2. Nyata-nyatanya tuduhan itu tak terbukti.
EmoticonEmoticon